Halloween party ideas 2015

PERTEMUAN PARA FORMATOR XAVERIAN DI ASIA
PROPEDETIKA- NOVISIAT – FILSAFAT
Bintaro –Jakarta 3-8 maret 2016



Pesan Terakhir                                                           
“Dengan menyatu dalam impian Conforti, pewartaan pertama menggerakkan kita semua pada suatu awal yang baru”  

Saudara-saudara yang terkasih,
bersama dengan Pastor Luigi Menegazzo dan P. Eugenio Pulcini dari Direksi Jenderal, kami, anggota Pertemuan Formator Xaverian di Indonesia dan Filipina, merasa bahagia menyampaikan pesan ini supaya konfrater juga dapat ikut serta dalam kebahagiaan dan harapan kami dalam upaya pembinaan para Xaverian di Asia. Di rumah Pra-novisiat dan Novisiat Xaverian di Bintaro (Jakarta), tempat kami bertemu, kami langsung mengalami suasana Asia, tatkala setiap subuh mendengar panggilan azan dari banyak mesjid yang ada di sekitarnya. Dan kami juga merasakan hospitalitas serta persahabatan dari banyak sahabat dan dermawan yang membawa begitu banyak makanan yang lezat di meja kami.

Kami juga bergembira akan kehadiran 7 novis, 7 Pra-novis dan 5 calon Xaverian dari seminari yang mengunjungi komunitas kita. Peristiwa itu menimbulkan perasaan berterima kasih, kepercayaan dan harapan dalam diri kami. Karena Tuhan Allah mengirim banyak calon secara kontiniu. Perayaan Ekaristi sebagai pembuka pertemuan berlangsung tepat pada HUT wafatnya P. Angelo Geremia, seorang missionaris yang mengabdikan seluruh kehidupannya demi membina missionaris Xaverian di Italia dan di Indonesia.

Dalam suasana persaudaraan tersebut, kami mengadakan refleksi dan berdialog tentang kekhasan karisma Xaverian dan hasilnya dalam upaya pembinaan. Pastor Jenderal, dalam kata pembukaan, menjelaskan beberapa nilai budaya Asia yang mesti menjadi ciri khas pendidikan dasar di Asia: kepekaan rohani, suasana harmonis, kerapian, suasana ugahari dan keheningan. Mengomentari laporan beliau, kami perhatikan bahwa nilai-nilai itu dalam budaya Asia, secara positif dapat mendukung terwujudnya suatu metode misioner yang lebih berdasarkan atas relasi manusiawi (dialog dan perjumpaan) daripada ketersediaan sumber-sumber finansial. 

Sesudah itu kami mendengarkan dua kesaksian yang sangat berharga: yang pertama dari P.Thomas Sarjumunarsa, SJ, Rektor Seminari Mengenah (Wacana Bakti) Jakarta; dan yang kedua dari P. Yakobus Sriyatmoko, Magister Novis Xaverian di Jakarta. Kami menjadi sadar akan perlunya suatu Identikit untuk para formator, maka dari itu kami bertanya,”Berdasarkan pada kenyataan begitu banyaknya nilai budaya di mana kita berada, manakah ciri khas manusiawi dan injili bagi para Formator Xaverian di Asia?”

P. Eugenio Pulcini memperkenalkan Ratio Formationis Xaverianae yang baru, seraya menggarisbawahi secara khusus nilai docibilitas (kemampuan membiarkan diri untuk dibentuk) sebagai unsur yang utama dalam menilai suatu panggilan secara benar; Dan yang kedua, unsur generatif antara Bina Awal (formazione di base) dan Bina Lanjut (formazione permanente).

Sesudah itu, para peserta pertemuan mempresentasikan (mensharingkan) kurikulum pendidikan di komunitas masing-masing. Melalui sharing-sharing tersebut, kami mengalami bersama suatu kebahagiaan dan juga keprihatinan-keprihatinan konfrater kita. Kami menyadari perlunya suatu formasi yang berkesinambungan bagi para formator sendiri, dari kerja sama antara mereka dan kesinambungan dalam tahap formasi itu sendiri. Dalam pembicaraan bersama itu, kami perhatikan secara khusus, bahwa semangat kekeluargaan, yang sangat dihargai oleh para formator di Indonesia, tidak selalu terintegrasi dengan nilai misioner Konggregasi kita. Maka dalam perjalanan formasi, perlu menggarisbawahi bahwa karisma Xaverian menuntut kerelaan hati untuk keluar dari budaya dan negaranya sendiri.

Hasil kerja keras dari pertemuan ini telah menyemangati kami untuk menghayati tugas kami sebagai formator dengan gembira. Kita membutuhkan suatu Proyek Formasi bersama di Asia yang mengandung beberapa pedoman dasar berkaitan dengan pribadi formator dan juga usulan formasi Xaverian menurut konteks budaya setempat yang khas. Kami menggarisbawahi begitu pentingnya peranan Superior Provinsi demi mendukung misi kita dalam membina para Xaverian, juga melaluji tukar menukar informasi tentang kesempatan formasi bagi para formator. Dalam dialog dengan Direksi Jenderal, beberapa aspek dalam setiap Provinsi semestinya diadakan restrukturisasi, sehingga menjadi lebih harmonis di antara ketiga prioritas kehidupan Xaverian, yakni: formasi, animasi, dan karya pastora/ misioner.

Sebagai kesimpulan, beberapa kata kunci yang bergema dalan pertemuan kami adalah: docibilitas, budaya-budaya Asia dan semangat kekeluargaan Xaverian, misi ad gentes, dan ad extra, suatu daya saling menghidupkan antara Bina Awal dan Bina Lanjut.

Kami menutup pertemuan dengan perayaan Ekaristi, yang dipimpim oleh Pater Jenderal. Dalam suatu benua yang dipadati begitu banyak manusia, orang kristiani merupakan minoritas. Kenyataan itu terus menerus mendorong kita supaya menjadi garam dan terang dunia. Pater Menegazzo berkali-kali menyatakan bahwa benua (Asia) ini adalah tanah yang subur untuk perwartaan Injil. “Formasi bagi para misionaris di Asia adalah suatu kebutuhan” dan “formasi bagi para formator adalah tuntutan yang sangat mendesak”. Keberisikan kaotik di kota-kota tempat kita berkarya, menuntut kita untuk tidak menyerah pada keadaan yang sulit atau menjadi puas dengan pendekatan asal jadi. Sang formator seharusnya menjadi pribadi yang sejuk secara rohani dan yang seimbang, serta yang mencintai keluarga misionernya dengan sepenuh hati. Di Asia St.Guido M. Conforti mesti menjadi seorang Formator yang sempurna, yang akan mendorong orang Asia untuk melihat dalam dirinya Kristus itu sendiri, sebagai Guru satu-satunya. Sesungguhnya, seorang guru yang tidak berupaya menjadi gambar dan rupa Allah sendiri, tidak akan mampu membina (to form) maupun mengubah (to reform) siapa pun.

Kami mengakhiri pesan ini, dengan hati penuh rasa terima kasih atas segalanya yang telah kami terima dari sekian banyak formator kita baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Kami juga berterima kasih kepada mereka, bahwa kami ada di sini sebagai formator bagi para Xaverian yang baru.

Kami mempersembahkan diri kepada Pendiri kita, dengan penuh harapan akan hari depan formasi di Asia. Marilah kita saling mendoakan. Semoga Tuhan memberkati karya misioner para konfrater sekalian. 



Partisipan: (Luigi Menegazzo, Eugenio Pulcini, Antonius Wahyudianto, Javier Mexicano Ferrer, Vitus Rubianto Solichin, Alfonsus Widhiwiryawan, Yakobus Sriyatmoko, Daniele Cambielli, Hebry Vicidius Walian)



Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.