Halloween party ideas 2015





Salib itu tidak asing bagi para Xaverian. Salib itulah awal mula panggilan Santo Conforti, pendiri Xaverian. Salib itu oleh para Xaverian dibawa ke santuario ini dari gereja tempat ia berada sebelumnya.

Salib itu memang menjadi tanda kehidupan para Xaverian. Saat ini, di bawah salib itu juga banyak pengunjung santuario berdoa. Ada yang lewat sambil menatap lama. Ada yang cukup menganggukkan kepala saja. Ada juga yang memang berhenti sejenak sambil berdoa di bawahnya. Persis seperti yang Conforti buat saat masa kecilnya.

Sambil berdoa di situ, sebenarnya juga bisa sambil melihat riwayat para Xaverian. Di samping salib itu ada buku riwayat hidup para Xaverian yang meninggal. Dari hari ke hari. Riwayat hidup mereka memang dipadatkan menjadi sehalaman saja. Cukup untuk diingat dalam misa harian dari para Xaverian di seluruh dunia.

Pastor Marini SX juga akan dimasukkan dalam buku peringatan harian itu. Dan, sebelum ke sana, Pastor Marini memang disemayamkan di bawah salib itu. Petinya sudah ditutup rapat. Tidak bisa lagi melihat wajahnya. Saya beruntung pagi harinya sudah mengambil gambarnya saat dia dalam peti dan belum tertutup. Rupanya gambar-gambar itu tadi menjadi kenangan terakhir sebelum wajahnya tak bisa dilihat lagi.

Bukan hanya saya saja yang merasakan ini. Banyak kenalan dan pengunjung yang merasakan kesedihan karena tidak bisa melihat wajah Pastor Marini. Apa boleh buat. Semuanya sudah diatur. Pihak medis sudah memutuskan untuk menutup petinya.

Malam harinya, saat rosario bersama, Pastor Marini tetap di bawah salib itu. Rosario bersama ini dihadiri oleh para Xaverian di kota Parma, para suster Xaverian di kota Parma, dan umat beserta kenalan seperti kolega dosen dari Pastor Marini saat ia mengajar di Parma. Rosario ini menjadi tradisi yang kuat bagi umat Katolik Italia. Para Xaverian juga meneruskan tradisi yang baik ini dalam kehidupan Xaverian sampai saat ini.

Demikian malam ini. Pastor Gigi SX, wakil rektor rumah induk Xaverian di Parma memimpin doa rosario. Diawali dengan membaca riwayat singkat dari P Marini. Banyak yang terharu seperti juga sering terjadi dengan para Xaverian lain yang meninggal di seluruh dunia. Riwayat hidup mereka memang untuk diteladani.



Saya ingat kata-kata seorang kolega dosen dari Pastor Marini yang sekarang masih menetap di Parma. Katanya, Pastor Marini mempunyai cara unik dalam berdoa. Berbeda dari yang lain. Dan, kata-katanya selalu menunjukkan kekudusan yang khusus dari Pastor Marini. Saya ingat betul kata-kata ini. Pastor yang mengatakan ini tahu betul kebiasaan berdoa dari Pastor Marini.

Setelah rosario, banyak umat yang memberi salam pada Pastor Marini meski hanya dengan menyentuh petinya saja. Saya dan Fr Berto SX juga berbuat demikian. Hanya saja, kami juga menambahkan dengan memberi salam dalam bahasa Indonesia dan Italia untuk menyampaikan pesan-pesan dan kata-kata terakhir dari teman-teman di Indonesia.

Terima kasih Pastor Marini SX, teladanmu kami ingat dan kami bawa dalam hidup. Di bawah salib ini, panggilan Conforti lahir. Di bawah salib itu juga, engkau bersemayam sebelum berangkat menuju kebersamaan dengan para Xaverian lainnya di rumah Bapa termasuk bertemu dengan Conforti.

Fr Gordi SX dari Parma








Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.