Halloween party ideas 2015

PENGALAMAN MENGIKUTI RETRET AGUNG
P. Romualdus Juang SX

Saya mengawali retret agung dengan motivasi dan semangat yang berkobar untuk menggali secara mendalam motivasi saya untuk mengikuti Yesus. Namun, dalam perjalanan waktu selama ret-ret, saya mengalami bahwa Yesus melimpahkan banyak rahmat lebih dari yang saya harapkan. Semuanya ini terjadi berkat bantuan Roh Kudus melalui kehadiran tim pendamping yang dengan setia menemani kami.

Dalam sharing singkat ini, saya hendak membagikan dua hal penting yang saya alami selama ret-ret ini sebagai rahmat dari Yesus untuk perjalanan panggilan saya saat ini dan ke depan. Pertama. Doa dan meditasi. Setiap hari sejak dari hari pertama sampai hari terakhir, saya mengisi waktu dengan doa dan meditasi selama beberapa jam menurut ajaran St. Ignasius. Awalnya saya merasa agak kesulitan karena tidak terbiasa untuk berdoa selama berjam-jam. Setelah beberapa hari mencoba untuk mempraktekkan anjuran-anjuran yang diberikan, lama kelamaan saya menjadi terbiasa dan malahan saya sangat menikmati keindahan untuk tinggal bersama Yesus dan mendengarkan-Nya. Saya menjadi semakin peka untuk mendengarkan Sabda-Nya, bukan dengan telinga, melainkan dengan hati dan bersedia untuk merealisasikan kehendak-Nya dalam kehidupan saya setiap hari.

Hal kedua yang ingin aku bagikan adalah kesempatan untuk berbagi hasil doa dan permenungan dengan bapa rohani. Bapa rohani saya waktu itu adalah seorang awam berkeluarga yang mengenal Yesus menjelang masa tuanya. Setelah melewati banyak pergulatan dan berkat pendampingan para pastor dari Serikat Yesus, beliau menerima Yesus di dalam hidupnya sebagai penuntun dan pegangan hidup baginya. Sekarang dia menjadi pendamping ret-ret bagi para calon imam. Dan syukur pada Allah, beliau bersedia mendampingi saya selama ret-ret ini. Setiap hari selama 30 menit saya berjumpa dengannya. Atas dasar rasa percaya kepada penyelenggaraan Tuhan dalam hidup saya, saya sungguh-sungguh terbuka kepada beliau perihal hidup saya, baik masa lampau, saat ini maupun masa depan saya. Beliau dengan penuh kesabaran mendengarkan dan mendampingi saya. Kehadirannya saya rasakan sebagai campur tangan Yesus dalam perjalanan hidupku. Beliau turut mengambil bagian dalam pembentukkan diriku, terutama dalam hal pemantapan hidup rohani.

Selain dua hal yang saya sebutkan sebelumnya, saya juga hendak menyampaikan kepada p. Anton dan para konfrater sekalian bahwa ret-ret agung ini kami lakukan sebagai persiapan untuk mengikhrarkan kaul kekal dan menerima tahbisan diakon pada bulan desember 2014 ini. Tentunya ret-ret ini bukan segala-galanya. Saya (kami ber-7) masih punya cukup waktu selama tiga bulan ini untuk mempersiapkan diri, terutama mematangkan motivasi dan semangat misi sehingga pada saatnya berkata IYA untuk selamanya. Salah satu hal terpenting adalah doa. Oleh karena itu, saya minta doa dari konfrater sekalian dan tentu saja dari pihak sayapun, doa untuk kalian tidak akan saya lupakan.


*Dimuat di majalah KELUARGA KITA edisi September-Oktober 2014

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.